أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الأرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (26)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.
Menjadi objek dan subyek yang menarik dalam kehidpan di dunia yang tidak lain dan tidak bukan adalah manusia. Manusia menjadi sentral pembahasan didalam segala bidang kehidupan, dikarenakan manusia merupakan makhluk allah yang terbebani dari hukum karena akal, nafsu, dan keimananan, yang ia punya sehinggan manusia memanusiakan manusia yang disebut juga kholifah, maka konsekuensi dari penyebutan kholifah yaitu merawat bumi seisinya untuk tercapainya kebaikan tatanan kehidupan unuk menuju pada tatanan kehidupan sempurna yang biasa kita sebut alam akhirat.
Sebagai termaktub didalam al qur’an sebagai khalifah dituntut merawat segala apapun yang ada di muka bumi dengan tidak lain ada sisi akhlaq dan sisi buruk yang akan selalu ada sejak Zaman nabiyuulah adam sampai kelak yaumul akhir. Melihat fenomena yang demikian makakholifah dituntut bertarungdan berebut pengaruh untuk memunculkan kemaslahatan ataupunkebaikandialam percaturan kehidupan.
Gambaran nyata dalam perspektif alqur’an bahwa bentuk kebaikan akan diperoleh dengan upaya serius bukan dengan landai,santai karena kebaikan dan keburukan akan selalu berlomba-lomba dalam mewarnai kehidupan manusia sehingga bukanlah karena kebatilan itu yang bergerak melaju kedepan tetapi boleh jadi karena upaya, dan sebuah keseriusan di dalam meraih kebaikan harus tentu diupayakan. Pemuda muhammadiyah merupakan bagian terkecil agen kebaikan yang tentu harus khidmat dalam kebaikan. Hal itu sejalan seirama dalam moto PemudaMuhammadiyah yaitu Fastabiqul khoirat. Pemuda Muhammadiyah yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari NKRI dari awal pra kemerdekaan dan pasca kemrdekaan yang mana itu menunjukkan keseriusan yang ditunjukkan PM (pemuda muhammadiyah) yang tidak terpisahkan dalam menjaga kedaulatan Negeri. PM sebagai gerakan dakwah islam,maka menjadi keniscayaan ketika melihat situasi negara yang dirasa cukup memprihatinkan, maka sejalan dengan itu sebagai gerakan kepemudaan islam perlu memberikan kepeduliaan yang nyata. Revitalisasi akar negerimerupakan sebuah gagasan fundamental melihat kondisi dan situasi terkini. Karena sebuahnegaraakanmempunyai akarnegeriyangkokohsetidaknyaparawarganyamempunyaikekuatandidalam tigahal :
1. Keagamaan
2.Kemandirian
3.Kemasyarakatanpolitik
Gambaran tersebut sebagaimana digambarkan di dalam qur’an surat ibrahim 24-25 dengan memberikan perumpamaan sebuah pohon yang baik akarnya kuat dan cabangya menjulang tinggi ke langit serta menghasilkan buah-buahan yang tidak kenal waktu, hal demikian merupakan gambaran bahwa bangunan yang kokoh atau baik bermula dari pondasi (akar) yang menancap ke dalam walaupun pada umumnya akar tidak terlihat namun akar itu mampu menumbuhkan cabang-cabang yang memberikan kemanfaatan dengan perumpaan buahya yang muncul yang tak mengenal waktu. Senantiasa memberikan kemanfaatan dalam segala situasi. Itulah mengapa akar negeri menjadi sesuatu yang harus senantiasa dipupuk dan disiram bak layaknya akar pohon itu sendiri.
Sholahuddinal-ayubi salah satu legendadari tokoh islam yang membuka palestina mengatakan “agama dan kekuasaan ibarat dua saudara kembar seperti dua yang lahir dari satu perut yang sama {al-ghazali, at-tibr al-masbuk fii nashihah al-mulk}, maka menjadi sebuah perhatian yang khusus untuk diperhatikan bahwa peran agama menjadi sorotan dikarenakandengan keberagaaman itu akan menjadi sebuah ‘word view’ seseorang dan wujud dari pengejawantahan agama adalah dakwah keberlangsungan agama itu, yang senantiasa berjalan menuju seiring berkembangnya zaman tentu dengan segala tantanganya.Namun kekuasaaan adalah saudara kembar keagamaan itu maka pastilah akan tak sempurna jikalau kita tidak mempersatukan saudara kembar itu, sehingga senungguhnya dakwah yang dibawah PM sebagai bentuk dari keberagamaan perlu ditranformasikan ke generasi– generasi seterusnya,artinya ada proses penyiapan generasi dalam semua hal sejalan dengan pernyataanباالباطليغلبنظامبالالحق لنظام [kebenaran yangtidak terorganisir akan kalah dengan kebathilan yang terorganisir’] sehingga diperlukan system yang jauh lebih besar dalam mewadahi dakwah itu adalah Kekuasaan, sehingga agama dan kekuasaan mustahil dipisahkan jika mengingingkan kejayaan atau kebaikan dalam tatanan kehidupan sebagai aman yang tertera didalam awal pembahasan kita yaitutugasbesar sebagai kholifah. Sebagiamana dalam Bahasa lain kita diminta mampu mengambil bagian dalam kekuasaan itu dengan maksud agar jajaran keagamaan yang kita fahami mamputerealisasikan dengan baik, yang hal itu merupakan cita-cita besar yang diutusnya khalifah dimuka bumi untuk menciptakan kebaikan disemualini kehidupan.
يبقيلدينباالولكويقوىلولكباالدين ‘agama dengan kekuasaanakan kuat sedangkan kekuasaan yang berpijak pada agama akan langgeng’. Berangkat dari memahami konteks itu semua perlu diwujudkan diaspora dakwah kemasyarakatan politik sebagai wujud mempersiapkan kader-kader muda muhammdiyah didalam mengisi dakwah kekuasaan sehingga apa yangdiharapkan kholifah yang tidak lain adalah cita-cita besar PM dan Muhammadiyah itu sendiri dalam mengemban tugas didunia mampu terlaksana dengan baik di tengah-tengah perlombaan antarahaq dan batil.
Sebagaiamana ibnu hazm بعديكنلنوتفاواالفضيعاهكناهرارايثقلوا‘ setiap kali kulihat suatu peluang yang itu memungkinkan untuk ditindak lanjuti namun lantas di sia-siakan, selain itu akan hilang tak terjadi.Kesempatan yang dimiliki PM hari ini merupakan kesempatan emas yang diberikan allah subhanahu wata’ala sebagai wujud mempersiapkan dan meraih kebaikan dimasa mendatang maka langkah- langkah taktis didalam dakwah perlu diambil tanpa melewatkan peluang yangboleh jadi tidakakan terulang lagi.
Barakallahfiikumwajazakumullahkhoiran katsira.
sumber :
Ketua PDPM kota YK
Gus Sholahudin Zuhri, S.Pd P.Ma
*******