CATATAN KAMIS

THE LAW OF ATTRACTION (HUKUM TARIK MENARIK) DALAM ISLAM (3)

FAUZI ROCHMAN, M.S.I

Alumni Psikologi Pendidikan Islam UMY


Konsep prasangka baik menjadi proses tercapainya The law of Attraction

    Ada penelitian yang dilakukan oleh guru besar psikologi dari Newyork University yang Bernama Prof. John Bargh. Riset ini ingin menguji bahwa kata-kata memiliki pengaruh kepada tubuh manusia.

    Kemudian dikumpulkan 40 mahasiswa  yang bersedia untuk bergabung dalam mini riset ini, Tugasnya adalah selama 30 hari melakukan  self talk. Maka dibagilah mahasiswa tersebut menjadi dua kelompok. Kelompok pertama melakukan positive self talk seperti “tuhan itu baik”, “aku sehat”, “aku beruntung”. Kemudian kelompok yang kedua  melakukan negative self talk seperti “tuhan itu buruk”, “aku sial”, “hidupku berantakan”. 

    Setelah 30 hari dikumpulkanlah semua mahasiswa tersebut didalam sebuah ruangan. Kemudian john  Bargh meminta bantuan 100 responden dari latar belakangan yang berbeda untuk menilai mahasiswa.  Responden tersebut  diberi tugas   untuk menilai mahasiswa manakah yang termasuk kelompok yang pertama atau yang kedua. Mereka diberi kertas  berisi nama peserta, foto serta kolom pertama dan kedua. Antara mahasiswa dan responden tidak mengenal satu sama lainnya.

    Di panggillah mahasiswa satu demi satu untuk melewati sebuah lorong yang dapat dilihat oleh para responden dibalik kaca. Para responden mulai menilai mereka dari apa yang mereka lihat seperti cara berpakain, gestur kemudian diklasifikasikan ke kelompok nya masing masing. 

    Setelah semua selesai, kemudian kertas penilaian dikumpulkan.   ternyata hasilnya sangat luar biasa  95 persen responden berhasil memasukkan mahasiswa sesuai dengan kelompoknya.

    Maka para respondenpun merasa heran, kok bisa mereka menebak hampir mencapai seratus persen. Bahkan antara mahasiswa dan responden pun tidak saling kenal hanya melihat wajah dan gestur serta cara berpakaian mereka. 

    John Bargh menjelaskan bahwa ekspresi, aura, cara berpakaian dapat menggambarkan kepribadian mereka karena manusia memiliki satu triliyun sel. Setiap hari ada sekitar 30 miliar sel yang mati, setiap manusia menjadi berbeda dengan dirinya sendiri. Dalam 30 hari, sel yang mati diganti dengan sel baru. Pada saat sel baru tumbuh, sifat sel netral. Kita manusia bisa menulis apa pun dalam sel tersebut dengan pikiran dan kata-kata seperti yang kita inginkan.

    Penjelasan Prof John Bargh ini sangat masuk akal. Sehingga kata-kata  dan apa yang kita pikirkan berdampak pada diri kita. Dalam bahasa agama konsep ini dinamakan dengan dzon berprasangka. Dalam hadis Qudsi allah berfirman: 

Anna ‘inda dzanni abdii bii, in dzanna khoiran falahu, wain dzanna syarran falahu ( rowahu Ahmad).
Artinya: Aku bersama sangkaan hambaku padaku, jika sangkaannya baik maka baiklah baginya, dan jika sangkaannya buruk maka buruklah baginya   

    Apapun yang kita sangka dan yakini dalam benak kita akan direalisasikan oleh Allah. Jika anda meyakini bahwa anda akan berhasil maka insya Allah akan berhasil, dan jika anda risau bahwa anda gagal maka insya Allah anda juga akan gagal.

Oleh karena itu seharusnya kita  mengisi hari-hari dengan berprasangka baik terhadap apapun. Seperti ketika kita memiliki permasalahan hidup terkena musibah misalnya. maka kita ambil saja sisi positifnya. Karena dengan berperangka baik  kita akan  bisa mencari jalan keluar serta mengambil hikmah dari kejadian terburuk sekalipun. Serta terus berprasangka baik kepada Allah SWT karena segalanya yang mengatur adalah Allah SWT.

Bahkan sebuah penelitian dilakukan oleh Harvard University membuktikan bahwa kesuksesan seseorang  85 persen ditentukan oleh sikap dan 15 persen ditentukan oleh keterampilan dan intelektualitas. Sikap tersebut tentu dibentuk oleh pikiran. Dengan kata lain 85 persen kesuksesan dan kegagalan ditentukan oleh kualitas pikiran. Maka dalam konteks ini, keberhasilan hidup sangat ditentukan bagaimana kita berprasangka baik terhadap segala sesuatu bahkan terhadap kejadian tidak mengenakkan yang  telah digariskan oleh Allah SWT.

Setelah pembaca  mengetahui konsep terkait the law of attraction maka dapat disimpulkan bahwa ada sesuatu yang pada diri kita. Diri kita seperti medan magnet hidup yang mampu menarik apapun yang ada di luar kita. Inilah sunnatullah yang diberikan kepada manusia. Namun tidak semua manusia tahu bagaimana menggunakannya dengan baik sesuai dengan konsep Islam. sehingga terasa hambar. Maka konsep the law attraction menurut islam inilah yang sesuai dengan orang muslim terkati bagaimana tercapai the law attraction lewat jalan doa dan berprasangka baik. Karena kedua hal tersebut sejatinya telah ada dalam Islam. Maka perlu sekali kita aplikasikan sehingga menjadi pribadi yang sukses di dunia mapun di akhirat.


Selesai…………….

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama