Pendidikan Sepanjang Hayat ditinjau dari Islam (2)
Fauzi Rochman
Di dalam agama Islam, telah mengajarkan betapa pentingnya pendidikan terutama pendidikan tentang agama. Banyak ayat- ayat Al-Quran dan hadits yang menjelaskan kewajiban manusia dalam menuntut ilmu serta manfaat atau keutamaan dari menuntut ilmu. Salah satu ayat dalam alquran adalah Surat Taubah ayat 122 yaitu:
Artinya :Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”.
Ayat ini menjelaskan tentang pentingnya menuntut ilmu dan perintah kepada umat manusia untuk menunutut ilmu, terutama ilmu agama.
Selain itu ada perintah untuk menuntut ilmu sepanjang hayat seperti pada hadis berikut
Artinya : “Tuntutlah ilmu mulai sejak buaian hingga ke liang lahat ( HR Ibn Abd Bar)
Bisa dikatakan bahwa nabi tidak mau umatnya menjadi orang-orang yang bodoh tidak mengerti ilmu akhirat maupun ilmu dunia, sehingga memerintahkan umatnya untuk senantiasa belajar dari kecil sampai meninggal.
Jadi konsep pendidikan sepanjang hayat ini sudah di canangkan oleh nabi Muhammad sejak 15 abad yang lalu. Islam telah mengenal konsep pendidikan seumur hidup (life long education atau belajar seumur hidup (life long learning).
Pendidikan seumur hidup atau life long education adalah pendidikan sepanjang hayat. Yang tentunya pendidikan ini dimulai sejak awal adanya ruh didalam tubuh bayi hingga maut menjemput. Yang mana dalam menempuh pembelajaran ini tentunya ada fase-fase didalamnya.
Periode Pra Konsepsi
Priode pra konsepsi sama halnya dengan fase pemilihan jodoh dalam pendidikan pra natal. Fase ini adalah priode persiapan untuk menghadapi hidup baru yaitu berkeluarga.
Pemilihan calon istri
Sabda Nabi SAW “wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan;karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Dapatkanlah wanita yang memiliki agama akan beruntunglah kamu.(HR Bukhori Muslim) Dari beberapa hadits Rasulullah, maka dapat diambil beberapa syarat yang penting untuk memilih calon istri diantaranya:
Saling mencintai.
b. Memilih wanita karna agamanya agar nantinya mendapat berkah dari Allah SWT. Sebab orang yang memilih kemuliaan seseoang akan mendapatkan kehinaan, jika memilih karena hartanya maka akan mendapatkan kemiskinan, jika memilih karena kedudukan maka akan memperoleh kerendahan.
c. Wanita yang sholeh.
d. Sama derajatnya dengan calon mempelai.
e. Wanita yang hidup dalam lingkunngan yang baik.
f. Wanita yang jauh keturunannya dan jangan memilih wanita wanita yang dekat sebab dapat menurunkan anak yang lemah jasmani dan bodoh.
g. Wanita yang gadis dan subur (bisa melahirkan).
h. Pemilihan Calon Suami
Rasulullah bersabda yang artinya :
Apabila kamu sekalian didatangi oleh seorang yang agama dan akhlaknya kamu ridhai, maka kawinkanlah ia, jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan menjadi fitnah dimuka bumi ini dan tersebarlah kerusakan. (HR. Tarmidzi).
(Bersambung….)