Mengenal Tasawwuf: Asal-Usul, Sumber dan Fungsi Ajarannya
(ALFANDI ILHAM S,Ag (KABID DAKWAH PRPM TOMPEYAN)
Tasawwuf ditinjau dari asal-usul katanya menimbulkan beragam pendapat, diantaranya:
Kata Tasawwuf ( التصوف ) adalah bahasa Arab dari kata suf ( صوف) yang artinya bulu domba. Orang sufi biasanya memakai bulu domba yang kasar sebagai lambang kesederhanaan dan kesucian. Dalam sejarah disebutkan, bahwa orang yang pertama kali menggunakan kata sufi adalah seorang Zahid yang bernama Abu Hasyim Al-Kufi di Irak (wafat tahun 150H).
Ahl Al-Suffah ( اهل الصفة ), yaitu orang-orang yang ikut hijrah dengan nabi dari Makkah ke Madinah yang karena kehilangan harta, mereka berada pada keadaan miskin dan tak memiliki apa-apa mereka tinggal di serambi Masjid Nabi dan tidur di atas batu dengan memakai pelana sebagai bantal.Pelana disebut Suffah. Kata sofa salam bahasa Eropa berasal dari kata صف. Walaupun hidup miskin, Ahl Suffah berhati baik dan mulia. Gaya hidup mereka tidak mementingkan keduniaan yang bersifat materi, tetapi mementingkan keakhiratan yang bersifat rohani. Mereka miskin harta, tetapi kaya budi yang mulia. Itulah sifat-sifat kaum sufi.
Shafi ( صافي ) yaitu suci. Orang-orang sufi adalah orrang-orang yang mensucikan dirinya dari hal-hal yang bersifat keduniawian dan mereka lakukan melalui latihan yang berat dan lama. Dengan demikian mereka adalah orang-orang yang disucikan.
Sophia, berasal dari bahasa Yunani, yang artinya hikmah atau filsafat. Jalan yang ditempuh oleh orang-orang sufi memiliki kesamaan dengan cara yang ditempuh oleh para filosof. Mereka sama-sama mencari kebenaran yang berawal dari keraguan dan ketidakpuasan.
Saf ( صف ) pertama. Sebagaimana halnya orang yang shalat pada shaf pertama mendapat kemuliaan dan pehala yang lebih besar, demikian pula orang-orang sufi dimuliakan dan diberi pahala oleh Allah, karena dalam shalat jama’ah mereka selalu mengambil shaf pertama.
Dari kelima asal-usul arti tasawwuf di atas pendapat pertama adalah yang paling masyhur yaitu pada kisah orang-orang Sufi Makkah . Dilihat dari cara mereka dalam berpakaian.
Dalam pendekatannya, tasawwuf sangat erat kaitannya dengan masalah rohani dan batiniah manusia, tidak ada seoangpun yang tau, untuk itulah sangat sulit bagi kita untuk dapat mengetahui arti hakikat yang sesungguhnya dalam ilmu tasawwuf. Para sufi berbeda pendapat dalam mengartikan apa itu tasawwuf. Karenanya untuk mengetahui arti di balik tasawwuf hanya dapat diketahui dengan melihat gejala-gejala yang tampak jelas dalam kehidupan para sufi, baik dalam ucapan, keseharian dan juga sikap hidup yang dijalankan oleh para sufi.
Menurut Ma’ruf al-Karkhi, tasawwuf adalah berpegang pada apa yang hakiki dan menjauhi sifat tamak terhadap apa yang ada di tangan manusia. Adapun Ahmad al-Jariri ketika ditanya seseorang : Apa itu tasawwuf ? Ia menjawab : Masuk kedalam setiap akhlak yang tinggi (mulia) dan keluar dari setiap akhlak yang rendah (tercela)
Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya dalam tasawuf
adalah dasar bagaimana cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan pendekatan norma-norma baik yaitu dengan mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya, menjauhi larangan-Nya dan cara berinteraksi dengan manusia.
Dalam pelaksanaan ajaran tasawwuf terdapat 3 sumber pedoman pelaksanaannya, yaitu sebagai berikut:
a). Al-Qur’an Sebagai Sumber Pertama Tasawwuf
Al-Qur’an dijadikan sebagai sumber pertama tasawuf, karena Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang di dalamnya terdapat seruan-seruan yang mendorong manusia agar bisa lebih dekat kepada Allah SWT. Di antaranya seruan atau perintah untuk zuhud, beribadah serta bertaubat yang sangat dibutuhkan sebagai dalil dalam menjalankan ajaran tasawuf.
b). Kehidupan Rasulullah Sebagai Sumber Kedua Tasawwuf
Kehidupan Rasulullah saw adalah cerminan sesungguhnya dari sikap zuhud dan pendekatan diri kepada Allah. Jalan inilah yang mesti ditempuh demi menggapai penghayatan atau hakikat dari kecintaan sejati kepada Allah dan rasulnya.
c). Kehidupan Sahabat (Khulafaur Rasyidin) Sebagai Sumber Ketiga Tasawwuf
Kehidupan sahabat yang dalam hal ini dikhususkan kepada para Khulafaur Rasyidin yang dijadikan sebagai sumber ketiga merupakan hal yang sangat pantas. Karena merekalah yang diwariskan ilmu secara langsung oleh nabi SAW serta kepemimpinan peradaban Islam selepas beliau SAW wafat.
Setelah mengetahui pengertian ilmu tasawwuf dan sumber ajarannya, selanjutnya akan dipaparkan mengenai fungsi tasawwuf. Terdapat dua fungsi ajaran tasawwuf, pertama, fungsi umum. Kedua, fungsi khusus.
Secara umum fungsi akhlak tasawwuf ini dapat dilihat dari dua aspek yaitu, pertama, menyangkut kesejarahan akhlak tasawwuf sejak lahir dan paradigma masih terasa sampai sekarang. Kedua, memotret realitas fungsi akhlak tasawwuf yang ditagkap oleh manusia modern dewasa ini. Aspek pertama berfungsi sebagai berikut:
Mengembalikan akhlak Rasulullah SAW menjadi acuan sehari-hari umat islam. Karena Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sudah selayaknya kita mencontoh akhlak beliau sebagai pedoman kita berakhlak mulia.
Menyeimbangkan kehidupan duniawi yang serba hingar bingar dengan kehidupan spiritual yang serba teduh dan hening. Karena keseimbangan dalam hidup itu amat penting menjaga harmonisasi dalam kehidupan yang serba tak sesuai.
Peneduh jiwa karena hilangnya kebermaknaan hidup dalam zaman kemajuan ilmu dan teknologi. Dalam hiruk pikuk kehidupan modern yang serba praktis, kebebasan hidup dapat membuat kekosongan didalam hati manusia, oleh karena itu tasawwuf penting dalam kehidupan modern ini.
Pengerem psikologis dari kehidupan yang diwarnai dengan persaingan (kompetisi). Karena dalam persaingan dapat membuat perpecahan apabila tidak diberangi dengan norma atau nilai yang baik.
Penguat kesadaran kebersamaan hidup. Pahamilah bahwa sejatinya manusia adalah makhluk sosial, karena perkembangan zaman inilah yang membuat manusia lebih kekehidupan individual, acuh tak acuh terhadap lingkungan dan kurangnya keharmonisan. Untuk itu harus selalu dibarengi dengan akhlak tasawwuf agar hakikat sebagai manusia dapat dilaksanakan dengan baik.
Aspek kedua lebih terfokus pada individu manusia sebagai masyarakat yang hidup di zaman modern, agar tidak terjerumus dalam tipudaya dunia yang terlihat indah bagai fatamorgana. Dengan demikian, perlu adanya pengembangan dalam mengajarkan ilmu tasawwuf sebagai benteng dari maraknya kesehatan mental masyarakat di era modern.
Fungsi akhlak tasawwuf secara khusus lebih kepada rohani yaitu jiwa manusia. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
Membersihkan hati dalam berhubungan dengan Allah SWT
Hubungan makhluk dengan Allah SWT yang diwujudkan dengan ritual peribadatan dengan hati yang bersih dapat meningkatkan kekhusyukan dan keikhlasan. Inilah tujuan awal dalam beribadah kepada-Nya.
Membersihkan jiwa dari pengaruh materi
Dalam diri manusia itu terdapat dua kebutuhan yaitu kebutuhan rohani dan batin. Banyak manusia yang terlena akan hal dunia dan tidak memperdulikan kebutuhan rohani nya untuk itulah diadakannya tasawwuf ini.
Menerangi jiwa dari kegelapan
Ini ada hubungannya dengan nilai yang nomer dua yaitu berkaitan dengan materi. Karena masalah meteri kebanyakan manusia timbul sifat buruk mereka, dengki, sombong dan hasud yang akan membuat manusia terjebak kedalam kegelapan.
Memperteguh dan menyuburkan keyakinan beragama
Keteguhan hati itu tumbuh apabila semua kebutuhan rohani dan jasmani nya terpenuhi dan beriringan dalam kehidupan mereka.
Mempertinggi akhlak manusia
Apabila mengamalkan ajaran tasawwuf dengan baik dan benar seperti yang sudah dijelaskan oleh para ahli termasuk Rasulullah SAW. Karena tasawwuf adalah pedoman yang dapat menghantarka manusia kepada keridhoan dan kemuliaan-Nya.
Semua tujuan tersebut berkaitan dengan akhlak manusia sebagai makhluk yang memiliki kewajiban untuk membangun hubungan dengan Allah swt dan dengan makhluk lainnya. Dengan demikian, moral sangat penting sebagai ciri bahwa seorang muslim adalah manusia yang beradab, yang memiliki sifat mulia baik itu di mata Sang Pencipta maupun dimata sesama manusia.