PEMIMPIN ADIL DAN AMANAH


Dalam Agama Islam  kepemimpinan ADIL dan AMANAH memiliki peran yang sangat strategis dalam terwujudnya masyarakat yang berada dalam Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur (Qs. 34 : 15), yaitu masyarakat Islami yang dalam sistem kehidupannya menerapkan prinsip-prinsip Islam. Pemimipin memposisikan dirinya sebagai pelayan masyarakat dengan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya mensejahterakan ummatnya, bukan sebaliknya, mempergunakan kekuasaan dan jabatan untuk mengeksploitasi sumber daya yang ada, hanya untuk kepentingan pribadi (ananiyah) dan kaum kerabatnya atau kelompoknya (ashobiyah).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ:الإِمَامُ العَادِلُ

"...Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah naungi dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: pemimpin yang adil ." (Muttafaq 'Alaih). Dalam hal ini, tipe kepemimpinan yang ideal telah dicontohkan Nabi Muhammad sallahu alaihi wassalam yang merupakan teladan bagi umat Islam, baik dari perkataan hingga tindakkannya. Rasulullah SAW pernah dipimpin dalam sabdanya, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai tanggung jawab atas yang (HR Bukhari dan Muslim). Hadirnya Nabi Muhammad SAW sebagai khalifah di bumi juga tertuang dalam firman Allah SWT, "Sungguh has been coming penyambungan dari kaummu sendiri, berat terasa oleh penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi terhadap orang-orang mukmin ." QS at-Taubah (9: 128).

Hadirnya ayat ini juga mendorong jiwa para pemimpin yang ada bumi untuk selalu melihat adil, memiliki solidaritas tinggi, dan juga adil kepada umat maupun rakyatnya. Hal ini akan membantu setiap permasalahan, bersifat sosial yang dihadapi oleh rakyatnya.Dengan kemampuan adil dan amanah, maka akan tercipta tanasuq (keteraturan), tawazun (keseimbangan), yang kesemuanya bermuara pada takamul (komprehensif) secara keseluruhan

Oleh karena itu, mari kita lebih berhati-hati dalam menentukan  pemimpin kita. Karena apapun akibat yang dilakukannya, maka kita pun akan turut bertanggung jawab terhadapnya. Jika kepemimpinannya adil dan amanah, maka kita akan merasakan nikmatnya janji allah atas masyarakat yang berada dalam Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur( بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ‏)

 (Negerimu) adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun(QS. Saba' 34: Ayat 15).

Wallahu a’lam bish-showwab.


M AMIEN MUJADDID

PENULIS





Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama