*SUNNAH BERTERIMAKASIH | Catatan Jumat*
(Denis Arifandi Pakih Sati)
___
Kalau ada orang yang berbuat baik kepada kita, memberikan bantuan dan sejenisnya, baik materi maupun non materi, maka sunnahnya kita berterimakasih atas kebaikan yang diberikan.
Bisa jadi, banyak tenaga atau pikiran atau materi yang harus dikorbannya. Dengan terimakasih tersebut akan membuatnya merasa dihargai, walaupun ia sendiri tidak mengharapkannya. Sebab, ini adalah Fitrah Manusia. Naluri Manusia Normal.
"Siapa yang tidak berterimakasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah SWT."
Versi arabnya:
مَن لا يشكرُ النَّاسَ لا يشكرُ اللهَ
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Turmudzi, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu.
Bahkan, dalam riwayat al-Turmudzi lainnya, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, Nabi Saw mengatakan:
مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ
"Siapa saja yang kepada orang yang berbuat kebajikan kepadanya,"
فَقَالَ لِفَاعِلِهِ
Maka, hendaklah ia berucap kepada pelakunya:
جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا
"Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan,"
فقد أبلغ في الثناء
"Maka, sungguh ia sudah sangat memuji."
Amalan yang ringan sekali. Selain membuat orang lain yang sudah berbuat baik merasa dihargai, ia juga berpahala. Dan jauh lebih penting lagi, ia sunnah Nabi Muhammad Saw. []
Sedikit Koreksi:
Bahkan, dalam riwayat al-Turmudzi lainnya, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, Nabi Saw mengatakan:
مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ
"Siapa saja yang berbuat kebajikan kepadanya,"
فَقَالَ لِفَاعِلِهِ
Kemudian ia berucap kepada pelakunya:
جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا
"Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan,"
فقد أبلغ في الثناء
"Maka, sungguh ia sudah sangat memuji."